Mengenal Suku Banjar Kalimantan

Selamat datang di SEKEDARHABAR, kumpulan Info Seputar Kalimantan
Mengenal Suku Banjar Kalimantan
Mengenal Suku Banjar Kalimantan
Kalimantan merupakan tempat yang damai serta indah, Di kalimantan tentunya terdapat banyak suku yang mendiami rumpun hijau di mana sekarang menjadi paru-paru untuk dunia, Kalimantan mungkin sangat terkenal sekali dengan Suku dayaknya tapi entah mengapa bahasa yang sering di pakai di Kalimantan adalah Bahasa Banjar, Yaitu bahasa dari suku Banjar atau bisa di sebut (urang Banjar). Hampir smua orang yang ada di kalimantan Mengerti dan Fasih menggunkan bahasa Banjar, Jadi amri kita mengenal lebih dalam tentang Suku Banjar.


Asal Usul Suku Banjar
Informasi dari asal usul Suku Banjar saat ini memang sedikit simpang siur kejelasanya, tapi yang pasti suku banjar sudah termasuk suku asli yang ada di kalimantan dan bukan di anggap suku pendatang, alasan ini sebenarnya bukan tanpa sebab dikarnakan suku banjar dan suku-suku dayak yang ada di kalimantan sudah tercampur baur dalam perkawinan, dan muncullah istilah sekarang yaitu Dayak Banjar, Suku Dayak Banjar. Jadi bisa di sebut Suku banjar adalah anak cucu dari perkawian Suku Dayak Dan Melayu dan penjelasan ini yang sangat Logis.

Untuk daerah yang mereka tempati suku banjar banyak berada di Kalimantan Selatan di mana terdapat aliran sungai yang biasa di sebut DAS, DAS Barito, DAS Martapura dan DAS Tabanio. Sekitar tahun 800 M Suku Banjar mulai melakukan Migrasi Keseluruh Pulau Kalimantan, Bukan hanya bermigrasi di pulau kalimantan saja ternyata suku banjar juga bermigrasi keluar pulau hingga ke pulau  Riau, Jambi, Sumatera Utara dan Semenanjung Malaysia bahkan ada yang sampai ke Pulau madagaskar.

Pada jaman dahulu, suku Banjar termasuk masyarakat bahari atau berjiwa kemaritiman. Perjanjian tanggal 18 Mei 1747 antara Sultan Banjar Tamjidillah I dengan VOC-Belanda tentang monopoli perdagangan oleh VOC-Belanda di Kesultanan Banjar diantaranya mengatur bahwa orang Banjar tidak boleh berlayar ke sebelah timur sampai ke Bali, Sumbawa, Lombok, batas ke sebelah barat tidak boleh melewati Palembang, Johor, Malaka dan Belitung. Sejak itu wilayah pelayaran orang Banjar mulai menyempit, namun sisa-sisa jiwa kebaharian orang Banjar masih terlihat jejaknya pada kehidupan masyarakat Banjar di daerah perairan Kalimantan Selatan.


Kedekatan Suku Banjar Dan Suku Dayak.
Tidak bisa di pungkiri jika suku banjar dan suku dayak yang ada di kalimantan sangatlah erat dalam persahabatan dari sejak dulu hingga sekarang, Bahkan Suku bajar saat ini lebih suka di sebut suku Dayak Banjar di bandingkan dengan sebutan suku Banjar saja. Sebab Kedekatan antara Suku Banjar Dan Suku Dayak sangatlah erat ( Badansanak ) Adik Kaka, Kedekatan itu bukanlah tanpa sebab mengapa suku Dayak dan Suku banjar sangat dekat. Ini di sebabkan Istri-istri dari Raja terdahulu selalu Selalu Orang Dayak, Serta penerus Kerajaan Selalu di lahirkan Oleh Istri dari Suku Dayak, , dan ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali tapi terus menerus di mana Raja Penerus selalu lahir dari perempuan Dayak. Selain itu Benang merah dari sejarah antara Suku Dayak dan Suku Banjar sangatlah dekat di mana ada Sebuah cerita turun temurun dari Suku Dayak Meratus yang menceritakan jika nenek moyang dari Suku Dayak Meratus ( Sandayuhan ) Dan Nenek Moyang Banjar ( Bambang Basiwara ) adalah seorang kaka dan adik dimana Bambang Basiwara sebagai seorang adik yang lemah tetap sangat cerdas dan pintar lalu Sandayuhan kaka yang Kuat dan sangat hebat berkelahi dimana sang kaka selalu menjaga sang adik pada inti cerita. Jadi jangan heran jika Orang Bnajar jika bertemu atau menyapa seorang Dayak selalu dengan kata Amang ( kaka ).


ISLAM di Suku Banjar
Sebelum Kedatangan Islam pada agama Suku Banjar awalnya suku Banjar menganut Kepercayaan Hindu, Bukti adanya kepercayaan hindu masih dapat Kita temuakan Di ( Amuntai ) di mana disana terdapat candi Hindu, seiring dengan sejarah pembentukan entitas Banjar itu sendiri. Menurut kebanyakan peneliti, Islam telah berkembang jauh sebelum berdirinya Kerajaan Banjar di Kuin Banjarmasin, meskipun dalam kondisi yang relatif lambat lantaran belum menjadi kekuatan sosial-politik. Kerajaan Banjar, dengan demikian, menjadi tonggak sejarah pertama perkembangangan Islam di wilayah Selatan pulau Kalimantan. Kehadiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjar lebih kurang tiga abad kemudian merupakan babak baru dalam sejarah Islam Banjar yang pengaruhnya masih sangat terasa sampai saat ini. Sekitar tahun 1526, ketika raja Banjar menerima dan memeluk Islam maka diikuti seluruh kalangan suku Banjar untuk melakukan konversi massal ke agama Islam, sehingga kemunculan suku Banjar dengan ciri keislamannya ini bukan hanya sebagai konsep etnis tetapi juga konsep politis, sosiologis, dan agamis. Kelompok masyarakat yang telah menganut Islam ini disebut Oloh Masih dalam bahasa Dayak Ngaju atau Ulun Hakey dalam bahasa Dayak Maanyan.
Previous
Next Post »