Kecantikan Burung Enggang Yang Kini Pudar - Pualu Kalimantan, Terletak Di tengah-tengah Negara Indonesia memang menyimpan Sejuta keindahan alam yang begitu Dahsyat Dari Tuhan, Di mana Airnya, Tanahnya, Dan langitnya selalu di hiasi oleh mahluk Ciptaan Allah yang begitu Indah serta menggetarkan Hati saat memandang. Dengan bergulirnya waktu secara perlahan, Kecantikan yang tidak bisa di ciptakan oleh manusia itu kini mulai Pudar, Kecantiakn langit Sudah tidak ada lagi setelah Semakin Sedikitnya Burung Enggang yang terbang membelah Awan. Kini kecantikan tersebut sudah berganti dengan keserakahan manusia akan Uang, Dimana Uang yang mereka inginkan tidak lain merupakan hanya terbuat dari serpihan kulit kayu yang di Satukan. Manusia rela Kehilangan Kecantikan kepakan sayap Burung Enggang, Mereka rela menukar semua kesejukan hutan hanya untuk selembar Uang, Mereka rela Menukar Kepala Burung Enggang yang sudah menjadi bangkai dengan pengharapan Sebuah Kata "Kekayaan". Tidakkah kita Bangga Sebagai Warga Indonesia telah di berikan amanah dengan Segala bentuk Keindahan alam, Kenapa Kita lupa jika kehidupan Bukan hanya manusia yang di perjuangkan, Apa kesombongan kita Terhadap Tuhan semakin Meraja Lela sehingga Melupakan Kepakan Sayap Burung Enggang.
Kata-kata Di atas mungkin menjadi perwakilan akan Teragisnya nasib Burung khas kalimantan ini, Dimana Burung Enggang Mungkin hanya tersisa 100-200 Ekor saja di dalam hutan Kalimantan, Ancaman kepunahan Burung Enggang ini bukan tanpa alasan, Sebab banyak Faktor X yang menyebabkannya.
Bagaimana Tidak punah, Hutan Tempat mereka Bersarang sudah berganti Dengan Tambang, Berganti dengan Pohon Sawit, Berganti dengan rumah manusia, dan Di tambah Perburuan Kepala Bung Enggang, Seakan sang Burung Enggang memang sengaja di Musnah dari muka Bumi ini, Bahkan para warga Dayak yang katanya mengagumi Burung Enggang malah ikut beramai-ramai Memburunya, kemudian kepalanya Di jemur agar bisa mendapatkan Uang dengan menjual kepada Manusia yang tidak mempunyai kepuasan. Untuk Kalian yang memburu Bung Enggang, Masih pantaskah kalian di sebut Dayak, Apa lebih pantas di Sebut sang perusak.
Apa yang saya saksikan Di pedalaman Desa Kalimantan Mungkin sangat menyesakkan, Di mana Kepala Burung Enggang terjejer rapi di jemur di panas terik matahari, Dan yang membuat Heran orang yang melakukan hall itu Termasuk dalam Pengurusan Pemerintahan Setempat, Dimana Beliau adalah Ketua BPD yang tidak ingin saya sebutkan Dimana Tempatnya. Kenapa Kesadaran akan menjaga alam sangat sulit di terapkan Oleh Masyarakat kita Indonesia, Kenapa Hall Positif lebih gampang di Cemooh dari pada Hall Negatif, Kenapa Hall Bodoh menjadi kebanggan dan Hall baik di anggap Permusuhan Di Negara ini. Ayoolah Masyarakat indonesia, Mari Kita bersama-sama saling sadar dan menyadarkan. Jangan Sampai Burung Enggang Yang Cantik ini hanya akan Tersisa Di dalam Poster dengan Judul Binatang Yang punah Di Indonesia, Kemudian di jual Dengan harga 2000 (Dua Ribuan).
7 komentar
Click here for komentarPatut dilestarikan
Replywah kapan ya bisa liat langsung
Replydah hampir punah yah? duhh kasian yaaa
ReplyEntah lah Kapan, Yang dari Kalimantan Mungkin banyak yang belum pernah liat gan
ReplyGa Usah Biar aja Punah gan, pelestarian cuma buang-buang uang negara kalau masyarakatnya Ga sadar
ReplyLebih kasian Daripada Djah Yellow Gan
ReplyAkibat ulah manusia hewan2 pada punah
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon